Cara Melakukan Pemboran :
Bila sumur percobaan telah dipastikan letaknya dan pemboran telah diputuskan, pekerjaan-pekerjaan yang menanti sesudah itu cukup banyak. Jika kebetulan tempat tersebut jauh terletak dalam hutan, jalan-jalan harus dibangun terlebih dahulu atau merencanakan pengangkutan lewat udara. Berbagai fasilitas lain juga harus disiapkan seperti rumah, bengkel, perlistrikan, air dan lain-lain. Bilamana perlengkapan itu telah tersedia, barulah dibangun menara bor dan percobaan pemboran dapat dimulai.
Menara pemboran yang dipakai dalam mencari minyak ini terbuat dari rangka-rangka baja yang sangat kokoh yang tingginya kira-kira 40m. pada bagian sebelah bawah terdapat lantai yang ditengah-tengahnya terpasang sebuah meja putar yang digerakkan dengan mesin. Di bagian atasnya terdapat sebuah alat pengangkat dengan sebuah kerekan. Sebuah pipa persegi yang dinamakan “ Kelly” dikaitkan pada pipa bor sedangkan pada ujung sebelah bawah dipasang kawat bor yang bergerigi. Pahat ini bentuknya menyerupai pahat gurdi tukang kayu dan cara kerjanya hampir sama. Bila mesin dihidupkan dan meja putar mulai bergerak, pipa dan pahat bor ikut sama-sama berputar. Begitu pahat tersebut menyentuh tanah, maka mulailah proses pemboran sumur itu yang dibantu oleh tekanan berat batang-batang besi pembawa dan pipa bor. Manakala mata bor itu telah mencapai kedalaman dua atau tiga puluh kaki masuk ke dalam tanah, ia ditarik lagi ke atas untuk kemudian dipasang sebuah tabung atau pipa baru yang ditaruh tepat antara Kelly dan pahat bor. Pipa itu selanjutnya ditanam kembali sedalam mungkin dan pekerjaan pemboran dilanjutkan.
Semacam lumpur yang mengandung bahan-bahan kimia digunakan pada saat pemboran dijalankan. Lumpur ini dipergunakan sebagai alat pelicin dan pendingin pahat serta untuk menyumbat sisi-sisi lubang supaya tidak longsor. Ia dimasukkan ke dalam sumur dengan jalan memompakkan melalui tabung dan pahat bor. Lumpur ini kemudian naik kembali ke atas permukaan tanah melalui rantai bor dan dinding pipa dengan membawa kepingan-kepingan batu yang dikerat oleh pahat bor di dalam tanah.
Pada setiap kali penambahan pipa bor, rantai bor harus ditarik dahulu ke atas dimana penyambungan dilakukan. Itulah sebabnya menara itu dibuat cukup tinggi, supaya memungkinkan melakukan pakerjaan penambahan pipa-pipa tersebut.
Suatu usaha pemboran dikatakan berhasil bila terdapat indikasi-indikasi berupa kepingan-kepingan batu atau tanah yang terbawa oleh Lumpur dari dalam sumur kepermukaan.
Sistem Sirkulasi ( Circulating System )
Fungsi utama dari system sirkulasi adalah mengangkat serpihan cutting dari dasar sumur ke permukaan. Skema dari system sirkulasi dapat dilihat pada gambar 1. Fluida pemboran umumnya berupa suspensi dari clay dan material lainnya dalam air yang sering disebut dengan fluida pemboran. Aliran dari fluida pemboran melewati:
Dari steel tanks ke mud pump
Dari mud pump ke high-pressure surface connection dan ke drillstring
Dari drillstring ke bit
Dari nozzle bit ke atas annulus lubang dengan drillstring sampai ke permukaan
Masuk ke contaminant-removal equipment dan kembali ke suction tank.
Peralatan Utama dari Circulating System adalah :
Mud pump : Berfungsi untuk memompa fluida pemboran dengan tekanan tinggi. Ada dua macam mud pump yaitu : Duplex dan triplex, perbedaan utamanya adalah dalam jumlah torak dan cara kerjanya
Mud pits : Suatu kolam tempat lumpur sebelum disirkulasikan.
Sistem pit dan susunan dari peralatan yang menangani lumpur di atas pit dirancang atas pertimbangan drilling engineer.
Biasanya rig mempunyai dua atau tiga pit dengan ukuran lebar 8-12 ft, panjang 20-40 ft dan tinggi 6-12 ft. Volumenya berkisar antara 200-600 bbl.
Pada operasi-operasi di offshore dapat ditambahkan 1-3 pit untuk penyimpanan kelebihan lumpur dan untuk lumpur yang mempunyai densitas tinggi.
Pit pertama dilengkapi peralatan pengontrol solid. Dahulu pit kedua dipakai untuk tempat mengendapkan solid, walaupun ada perhitungan-prhitungan yang menunjukkan bahwa kebanyakan solid dalam lumpur tidak akan mengendap mengingat waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan lumpur relatif singkat. Kini pit kedua dilengkapi beberapa peralatan pengontrol solid bila pit yang tersedia sejajar. Pada pit terakhir dilengkapi oleh pipa-pipa isap dan slugging pit untuk persiapan lumpur berat yang digunakan sebelum tripping dan pipa-pipa untuk memasukkan chemical treatment.
Pit-pit mempunyai sistem pengaduk yang memutar lumpur untuk mengurangi barite atau mngendapkan solid. Umumnya ada dua jenis pengaduk yaitu :
Perputaran kipas yang ditenggelamkan dan digerakkan masing-masing oleh motor listrik.
Pompa centrifugal dengan gerakkan jet dan lumpur yang ditembakkan untuk memecah viskositas yang tinggi dari lumpur di dalam lumpur.
Mud mixing equipment : Suatu peralatan yang berfungsi untuk mencampurkan bahan-bahan atau material pada lumpur dengan menggunakan mixing hopper.
Mixing Hopper : Peralatan berbentuk corong yang dipakai untuk menambahkan bahan-bahan padat ke dalam fluida pemboran pada saat treatment di dalam mud pit.
Contaminant removal : Suatu peralatan yang berfungsi untuk membersihkan fluida pemboran yang keluar dari lubang sumur setelah disirkulasi, terdiri dari:
Mud gas Separator, berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari fluida pemboran.
Shale Shaker, berfungsi untuk memisahkan cutting berukuran besar dari fluida pemboran.
Degasser, berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari fluida pemboran secara terus menerus.
Desander, berfungsi untuk memisahkan pasir dari fluida pemboran.
Desilter, berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel yang ukurannya lebih kecil dari pasiR.
Selasa, 12 Mei 2009
Rotary Drilling
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar